Jabir Bin Abdullah Sahabat Nabi Yang Memberi Makan 1000 Penduduk Madinah
Di suatu masa ada dua sahabat Nabi yang datang dengan keadaan perut diikat oleh batu. Perut mereka diikat untuk menekan rasa lapar yang sudah dirasakan para sahabat selama tiga hari berturut-turut.
Tiga hari juga mereka melaksanakan puasa sembari menahan rasa lapar mereka bekerja seperti biasa dengan hanya mengandalkan air putih untuk minum.
Suatu ketika, para sahabat ini datang kepada Rasulullah untuk mengeluhkan tentang keadaannya, mereka datang di hadapan Rasulullah saw dan berkata, “Wahai Rasulullah, kami datang kemari karena kami kelaparan, sudah tiga hari kami tidak makan dan hanya meminum air putih saja” sambil mengangkat bajunya, memperlihatkan di perut mereka melingkar dua batu yang diikat untuk menekan rasa lapar mereka dan berkata, “lihatlah wahai Rasulullah”.
Rasulullah saw tidak banyak bicara dan seketika mengangkat bajunya, dilihatnya 3 buah batu diperut Rasulullah saw, yang berarti Rasulullah sendiri lebih lapar daripada kedua sahabatnya itu.
Di saat yang bersamaan, salah seorang sahabat nabi yang juga melihat nabi ketika membuka bajunya yaitu Jabir Radhiallahuanhu mengatakan, “telah memuncak kelaparan terhadap nabi shalallahu alaihiwassalaam”, kemudian Jabir izin kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah izinkan hamba untuk pulang ke istri saya”, tanpa banyak bertanya nabi mengiyakan, “baiklah silahkan engkau pulang, tapi janganlah lama” ujar Rasulullah. Jabir ra. menjawab, “baik ya Rasulullah”.
Sesaat sampai dirumahnya, Jabir ra. menyampaikan kepada istrinya, “Wahai istriku, demi Allah telah melihat sesuatu yang menyedihkan dari Rasulullah saw”, istrinya menjawab, “apa itu?”, Jabir kemudian melanjutkan, “aku melihat nabi Muhammad saw mengikat perutnya dengan 3 buah batu, sudah 3 hari beliau tidak makan, apakah kita mempunyai sesuatu untuk diberikan kepada Rasulullah saw?”.
Dijawab oleh istrinya, “tidak ada, kecuali anak kambing milikmu yang kecil dan 1 sak gandum, jika engkau mau, akan ku buatkan hidangan kari dan roti untuk Rasulullah”. Jabir menjawab, “ide yang bagus”. Kemudian Jabir ra. menyiapkan hidangan itu bersama istrinya untuk nanti diberikan kepada Rasulullah saw.
Sementara Jabir ra. selesai mempersiapkan dan ketika hendak memberitahu Rasulullah saw. istrinya menghentikannya dan berpesan kepadanya, “Wahai Jabir, panggillah Rasulullah namun undang Rasulullah saw hanya dengan 3-4 orang saja, makanan kami tidaklah cukup untuk semuanya”. Jabir ra. menjawab, “baiklah”.
Pada saat tiba di sekitar nabi saw, Jabir ra. berbisik kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, saya punya makanan sedikit, datanglah engkau dengan 3-4 orang sahabat engkau”. Rasulullah saw pun bertanya, “Wahai Jabir, apa yang engkau punya?”. Jabir menjawab, “saya punya satu kambing kecil dengan 1 sak gandum. Rasulullah menjawab, “banyak sekali”.
Kemudian nabi saw berdiri diatas batu dan berteriak, “Wahai para muhajirin dan ansor, datanglah semua ke rumah Jabir ra, karena ia mengundang kalian semua”. Sementara di sana, terdapat kurang lebih 1000 orang penduduk kota Madinah yang mendengar hal itu.
Kemudian Rasulullah berpesan kepada Jabir ra., “Wahai Jabir, pulanglah engkau, tapi jangan sentuh makanan itu sebelum aku datang”. Jabir ra. bergegas lari untuk pulang ke rumahnya. Belum sampai ia didepan pintu rumahnya, Jabir sudah berteriak kepada istrinya, “Wahai istriku, kita dipermalukan Rasulullah” (disini tidak menjatuhkan Rasulullah, tetapi Jabir ra. bingung terhadap tingkah lau Rasulullah saw sehingga berkata demikian kepada istrinya).
“Wahai Jabir, bukankah sudah kubilang padamu agar mengundang Rasulullah dan hanya 3-4 orang saja?” Tanya istrinya kebingungan. Jabir ra menjawab, “Saya sudah lakukan, tetapi ini yang nabi lakukan”. Istrinya bertanya kembali, “Apakah ada pesan dari Rasulullah?”. Jabir ra menjawab kembali, “Ya, jangan sentuh makanan itu sampai Rasulullah datang”. Istrinya menjawab tegas, “Baik, maka jangan sentuh makanan itu, biarkan Rasulullah datang”.
Tidak lama kemudian, Nabi Muhammad saw. datang bersama dengan 1000 orang dibelakangnya. Rasulullah pun membuka pintu rumah Jabir dan menyuruh Jabir untuk menutup pintu dengan tujuan tertentu. Kemudian Rasul bertanya, “dimana makanannya wahai Jabir?”. Jabir ra. menjawab, “Ini Rasulullah, ini karinya dan ini gandumnya”. Kemudian Rasulullah melihatnya dan memegangnya, Rasulullah memegang sambil mendoakan makanan tersebut.
Tidak lama setelah itu, Rasulullah memanggil istri Jabir ra. dan berkata, “wahai istri Jabir, panggilkan para Khabazah (orang yang membuat roti)”. Istri Jabir menjawab, “Wahai Rasulullah, kalau hanya membuat roti saja saya saggup”. Rasulullah menjawab, “Tidak, panggilkan para Khabazah”.
Akhirnya istri Jabir memanggil semua orang pembuat roti dan tak lama datang para wanita pembuat roti. Kemudian Rasulullah berkata kepada Jabir, “Wahai Jabir, akan aku sendokkan dan tuangkan ke dalam piring dan tugasmu adalah memanggil para sahabat dan membagikan makanannya. Panggil orang-orang diluar itu 10 orang (10 orang makan, ketika sudah kenyang 10 orang itu keluar dan panggil lagi 10 orang hingga selesai)”.
Ketika 990 orang sudah makan dengan kenyang, Jabir berkata, “Demi Allah, tidak sedikitpun berkurang marak-kami (kari kami), dan setiap kali adonan roti kami disobek, selalu kembali utuh.” Setelah semua sahabat nabi pulang, Nabi Muhammad saw. berkata kepada Jabir, “Wahai Jabir dan istri Jabir, bagikanlah ini ke masyarakat Madinah, panggil semuanya dan makan semuanya”. Singkat cerita setelah dibagikan kepada semua warga Madinah, barulah kari dan roti tersebut habis sesuai dengan porsi yang dimakan oleh Jabir dan keluarganya.